memori banding perdata

Memori Banding Perdata: Pengertian & Cara Membuat?

Picture of Muh. Aidil Akbar, S.H.

Muh. Aidil Akbar, S.H.

Lawyer ILS Law Firm

Memori banding adalah salah satu dokumen penting dalam proses banding perkara perdata. Dokumen ini berisi alasan-alasan mengapa pihak yang mengajukan banding (pebanding) tidak puas dengan putusan pengadilan tingkat pertama. Dengan kata lain, memori banding merupakan landasan hukum bagi pembanding untuk meminta pengadilan tingkat banding menguji kembali putusan tersebut.

Pengertian Memori Banding

Memori banding secara sederhana dapat diartikan sebagai uraian tertulis yang berisi alasan-alasan mengapa pembanding tidak menerima dan/atau tidak setuju dengan putusan pengadilan tingkat pertama. Alasan-alasan tersebut harus didasarkan pada hukum dan bukti-bukti yang ada. Dengan kata lain, memori banding merupakan landasan hukum bagi pembanding untuk meminta pengadilan tingkat banding menguji kembali putusan tersebut. Tujuan dibuatnya memori banding sendiri adalah untuk meyakinkan majelis hakim Pengadilan Tinggi agar mengubah atau membatalkan putusan pengadilan tingkat pertama.

Fungsi Memori Banding

Memori banding memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  • Menguraikan alasan banding: Memori banding berfungsi untuk menjelaskan secara rinci alasan-alasan mengapa pembanding mengajukan banding.
  • Menunjukkan kesalahan putusan: Memori banding digunakan untuk menunjukkan adanya kesalahan dalam putusan pengadilan tingkat pertama, baik dari segi penerapan hukum maupun fakta.
  • Mengajukan bukti baru: Pembanding dapat mengajukan bukti-bukti baru yang belum diajukan dalam persidangan tingkat pertama.

Tata Cara Membuat Memori Banding

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam membuat memori banding:

1. Analisis Putusan Pengadilan Tingkat Pertama

Pelajari secara cermat putusan pengadilan tingkat pertama. Identifikasi bagian-bagian putusan yang dianggap keliru atau tidak adil.

2. Pembukaan Dokumen Memori Banding

Di bagian awal memori banding, sertakan identitas lengkap dari kedua pihak, yakni pembanding dan terbanding. Pastikan pula menyebutkan identitas Pengadilan Tinggi yang tertuju serta nomor perkara yang ingin diajukan banding.

3. Uraian Kronologi Perkara

Sampaikan secara ringkas dan sistematis kronologi perkara sejak awal hingga dikeluarkannya putusan pengadilan tingkat pertama. Langkah ini penting untuk memberikan konteks kepada Pengadilan Tinggi mengenai pokok permasalahan yang diajukan.

4. Dasar Keberatan terhadap Putusan

Bagian ini adalah inti dari memori banding, di mana pihak pembanding menguraikan alasan-alasan hukum untuk menolak putusan pengadilan tingkat pertama. Alasan-alasan tersebut dapat mencakup:

  • Penerapan hukum yang keliru: Misalnya, hakim salah dalam menerapkan norma hukum terhadap fakta yang ditemukan.
  • Fakta hukum tidak dipertimbangkan: Hakim mengabaikan fakta atau alat bukti yang relevan.
  • Prosedur cacat: Misalnya, pelanggaran prinsip audi et alteram partem (hak untuk didengar secara adil).

Setiap poin harus dirinci dan disertai rujukan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang relevan, yurisprudensi, atau doktrin hukum serta didukung dengan bukti-bukti yang relevan.

5. Permohonan Banding

Tutup memori banding dengan menyatakan secara jelas permohonan kepada Pengadilan Tinggi agar:

  • Membatalkan putusan pengadilan tingkat pertama, atau;
  • Mengabulkan gugatan pembanding sebagaimana mestinya;
  • Memohon putusan yang adil dan bijaksana (ex aequo et bono) apabila diperlukan.

6. Dokumentasi Pendukung

Lampirkan dokumen-dokumen pendukung seperti putusan Pengadilan Tinggi, salinan akta banding, dan bukti-bukti lain yang telah diajukan di pengadilan sebelumnya.

Kesimpulan

Memori banding merupakan instrumen penting yang menjadi landasan hukum untuk mencari keadilan di tingkat pengadilan Tinggi yang berisi alasan-alasan atau keberatan pihak yang mengajukan banding terhadap putusan pengadilan tingkat pertama. Penyusunannya memerlukan ketelitian, kejelasan, dan pemahaman hukum yang mendalam. Dengan mengikuti tata cara yang sesuai, pihak yang dirugikan memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh hasil yang memuaskan di tingkat banding.

_____

Apabila anda ingin konsultasi seputar permohonan banding ke pengadilan tinggi, anda dapat menghubungi tim ILS Law Firm melalui:

Publikasi dan Artikel

ILS Law Firm menyediakan tulisan-tulisan sebagai sarana edukasi dan panduan penyelesaian permasalahan terbaik dengan tingkat obyektifitas setinggi mungkin.