kontra memori banding

Kontra Memori Banding: Pengertian & Cara Membuat?

Picture of Adi Surya Wijaya, SH, MH

Adi Surya Wijaya, SH, MH

Lawyer ILS Law Firm

Salah satu upaya hukum dalam sistem peradilan di Indonesia adalah banding. Setelah memori banding diajukan oleh pihak yang tidak puas dengan putusan tingkat pertama, pihak lawan memiliki hak untuk menanggapi melalui kontra memori banding. Proses ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang adil dan sama kepada kedua belah pihak dalam menyampaikan argumentasi hukum di dalam persidangan pengadilan.

Pengertian Kontra Memori Banding

Kontra memori banding adalah dokumen resmi yang disampaikan oleh pihak yang menerima gugatan banding (terbanding) untuk menanggapi memori banding yang diajukan oleh pihak pembanding. Dalam kontra memori banding, pada umumnya pihak terbanding akan berusaha membantah argumentasi hukum yang diajukan oleh pembanding dan memperkuat dasar-dasar putusan pengadilan tingkat pertama. Selain itu, tujuan utama dari kontra memori banding adalah untuk meyakinkan pengadilan tingkat banding bahwa putusan tingkat pertama sudah tepat dan seharusnya dipertahankan.

Fungsi Kontra Memori Banding

Kontra memori banding memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  1. Membantah Alasan Banding: Dokumen ini menjadi sarana untuk menyoroti kelemahan atau ketidaktepatan argumen yang diajukan oleh pihak pembanding.
  2. Menegaskan Keabsahan Putusan: Melalui kontra memori banding, pihak termohon banding dapat memperkuat posisi hukumnya dengan mengacu pada bukti dan pertimbangan hukum yang telah diputuskan pada tingkat pertama.
  3. Memberikan Keseimbangan Proses: Kontra memori banding memastikan bahwa para pihak diberikan kesempatan yang sama untuk memberikan argumentasi hukumnya dan daripadanya hakim pada tingkat banding akan memiliki pandangan yang seimbang sebelum membuat putusan.

Tata Cara Membuat Kontra Memori Banding

Dalam mengajukan kontra memori banding, terdapat beberapa elemen penting yang harus diperhatikan agar dokumen yang Anda buat dapat diterima dan diproses dengan baik oleh pengadilan. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti:

  1. Pelajari Memori Banding: Pahami secara mendalam seluruh isi memori banding, termasuk dalil-dalil hukum dan fakta yang diajukan oleh pembanding. Identifikasi poin-poin yang dapat dibantah dengan menggunakan bukti, yurisprudensi, atau prinsip hukum yang relevan, termasuk kelemahan-kelemahan dalam argumentasi hukum dan fakta yang diajukan oleh pembanding.
  2. Tanggal Pengajuan: Cantumkan tanggal pengajuan kontra memori banding. Tanggal ini penting untuk mencatat kapan dokumen Anda diserahkan kepada kepaniteraan Pengadilan Negeri yang memeriksa dan mengadili perkara Anda.
  3. Pihak Tertuju: Sebutkan dengan jelas kepada siapa kontra memori banding Anda akan disampaikan. Misalnya, ditujukan kepada Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, termasuk melalui kepaniteraan peradilan yang bersangkutan.
  4. Judul Kontra Memori Banding: Sertakan judul yang jelas, misalnya “Kontra Memori Banding terhadap Perkara Nomor [nomor perkara] di Pengadilan [nama pengadilan]”. Judul ini penting agar majelis hakim dapat dengan mudah memahami konteks perkara yang sedang dibahas.
  5. Kalimat Pengantar: Mulailah dengan kalimat pengantar yang formal dan sopan. Jika Anda adalah advokat, sebutkan nama kantor Anda dan bertindak untuk dan atas nama siapa. Jika bertindak atas nama pribadi, nyatakan dengan jelas. 
  6. Identifikasi Para Pihak: Sebutkan dengan jelas siapa yang menjadi terbanding dan siapa yang menjadi pembanding. Ini akan membantu majelis hakim memahami posisi masing-masing pihak dalam perkara.
  7. Uraian Putusan Pengadilan Negeri: Uraikan kembali putusan yang telah diambil oleh Pengadilan Negeri. Ini dilakukan untuk memberikan konteks kepada majelis hakim mengenai putusan yang sedang dihadapi dan diupayakan banding.
  8. Pokok-Pokok Kontra Memori Banding: Jelaskan pokok-pokok perihal yang menjadi dasar kontra memori banding Anda. Misalnya, jika Anda berargumen bahwa tidak ada kehilafan hakim atau kesalahan dalam penerapan hukum, sampaikan dengan jelas dan terperinci.
  9. Aspek Formal: Uraikan aspek formal terkait pengajuan upaya banding dan penyertaan memori banding, termasuk kelalaian dari pihak lawan dalam hal mengajukan upaya hukum banding melebihi tenggat waktu yang telah ditentukan oleh undang-undang. 
  10. Aspek Materil: Berikan argumentasi bantahan yang komprehensif mengenai isi memori banding yang diajukan oleh lawan. Tunjukkan mengapa argumentasi mereka tidak sesuai dengan fakta hukum dan prinsip-prinsip hukum yang berlaku.
  11. Permohonan: Dalam bagian ini, sampaikan permohonan Anda secara jelas. Misalnya, minta agar permohonan terbanding diterima dan dikabulkan, menolak dalil-dalil pemohon banding, dan meminta agar pembanding membayar biaya perkara.
  12. Tanda Tangan: Akhiri dokumen dengan tanda tangan Anda sebagai advokat atau, jika bertindak atas nama pribadi, tanda tangan Anda sendiri. Pastikan untuk mencantumkan tanggal pengajuan kontra memori banding.

Kesimpulan

Kontra memori banding memainkan peran penting dalam memberikan kesempatan kepada termohon banding untuk membela posisinya dan mempertahankan putusan pengadilan tingkat pertama. Penyusunan dokumen ini membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai hukum acara, fakta hukum yang relevan, serta keterampilan dalam menyampaikan argumen secara persuasif. Dengan memahami teknik dan prinsip dalam pembuatan kontra memori banding, pihak termohon banding dapat memperkuat posisi hukumnya, sehingga peluang untuk mempertahankan putusan tingkat pertama semakin besar.

Editor : Aldoni Sabta Ramdani, S.H.

_____

Apabila anda ingin konsultasi seputar permohonan banding dan kontra memori banding, anda dapat menghubungi tim ILS Law Firm melalui:

Publikasi dan Artikel

ILS Law Firm menyediakan tulisan-tulisan sebagai sarana edukasi dan panduan penyelesaian permasalahan terbaik dengan tingkat obyektifitas setinggi mungkin.

Terbaru